SELAMAT DATANG DI BLOG BUKU HARIAN SI JAKA. JANGAN LUPA KLIK LIKE DAN TINGGALKAN KOMENTAR YANG POSITIF. TERIMA KASIH

Followers

Translate

Senin, 25 Maret 2013

Secarik Kertas






Jarum jam menunjukkan tepat di angka 10.00. Namun teriknya matahari sudah sangat terasa di permukaan kulit. Saya bersiap mengantar bapak saya untuk menemui seorang rekannya di daerah selatan Jakarta. Mesin motor saya hidupkan. bersiap-siap mengantar beliau. Secarik kertas berisi alamat lengkap telah di selipkan di dompet bapak saya. Yup!! Ternyata itu adalah sebuah alamat yang akan kami cari. Wah... "butuh kemauan dan perjuangan yang keras untuk mencari alamat tersebut sampai ketemu". Harap maklum, Jakarta bukanlah kota kecil yang hanya memiliki beberapa blok dan tikungan, meskipun Jakarta memiliki rambu arah yang banyak.

Perlahan kami telusuri jalan sesuai yang tertera di kertas tersebut. Kami dekati sebuah kios kecil dan bertanya kepada penjaga kios dengan senyuman dan sebuah harapan. Dia menunjukkan sebuah arah menuju lebih ke selatan dekat sebuah Musholla. Kami cari Musholla yang di maksud. Dan kembali kami tanyakan pada seseorang yang nampak sedang membersihkan sebuah motor klasiknya. Dia menunjuk pada sebuah rumah bercat kuning yang ditumbuhi sebuah pohon nangka kecil di depan pekarangan rumahnya. Alhamdulillah, akhirnya sampailah kami pada alamat yang dituju. Ini semua tak terlepas dari kemauan, kerja keras dan petunjuk-petunjuk yang ada di lapangan.

Ternyata dari pengalaman saya yang cukup simpel diatas, ada sebuah filosofi yang dapat saya simpulkan (menurut opini saya pribadi).

Dalam menjalani kehidupan ini, ada sebuah "undang-undang" yang bertujuan untuk membimbing manusia ke jalan yang lurus agar dia selamat sampai ke tujuan yang hakiki yakni akhirat. Anda semua pasti sudah tahu apa "undang-undang" yang di maksud?! Betul sekali!! Undang-undang itu bernama Al-Qur'an dan As-Sunnah. Barang siapa yang berpegang teguh pada keduanya (Al-Quran dan As-Sunnah), niscaya dia akan selamat dunia dan akhirat.

Lho kok gak nyambung yaa??. Logikanya begini, alamat yang tertera pada secarik kertas itu diibaratkan sebuah petunjuk. Orang-orang yang kami tanya di jalan itu diibaratkan ulama. Jalan jalan yang kami telusuri diibaratkan lika liku perjalanan kehidupan. Dan alamat yang dituju diibaratkan tujuan akhir yakni akhirat.

Sahabat blogger, dalam menjalani kehidupan ini banyak sekali rintangan dan lika liku yang harus dihadapi. Beragam cara dan jalan manusia tempuh dalam menjalani kehidupan ini, ada yang mau berpegang teguh mengikuti Al-Quran dan As-Sunnah, dan ada juga yang enggan (atau belum) mengikutinya. Bagi yang mengikutinya, dia akan selamat dunia dan akhirat. 

Demikian artikel ini saya tulis. Semoga bermanfaat. Apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam penulisan artikel ini, saya mohon maaf. Kesalahan datangnya dari diri saya, kesempurnaan datangnya dari Allah Ta'ala.

Apabila artikel ini bermanfaat bagi anda, silahkan di share.

2 komentar

Model Rumah 28 Maret 2013 pukul 16.52

Bagaimana jika alamat yang tercantum di secarik kertas itu tidak membuat kita sampai ke alamat yang ada di situ karena tidak jarang sebuah alamat tidak jelas dan membingungkan

si jaka 28 Maret 2013 pukul 20.53

nice input. Berarti kita harus lebih extra kerja keras dalam mencari alamat tersebut. yg penting asal jangan alamat palsu. kalo alamatnya palsu yaa gak sampe2 deh ke tujuan :D... thanks sobat atas masukannya.

Posting Komentar